Josep Guardiola mengucapkan rasa kagumnya terhadap markas pujian Liverpool, Anfield Stadium. Menurutnya, stadion tersebut punya atmosfer yang berbeda sampai lawannya akan merasa dirinya menjadi ‘kecil’.
Josep Guardiola Pelatih asal Spanyol itu, memulai kiprahnya bersama Manchester City pada bulan Februari 2016 silam. Tak lama setelahnya, ia menerima peluang membantu The Citizens untuk menghadapi Liverpool di Anfield dalam kancah Carabao Cup.
Saat itu, kedua tim hanya cakap bermain imbang 1-1. Pertemuan kembali terjadi beberapa hari setelahnya tapi di kompetisi yang berbeda, merupakan Premier League. Kesudahannya, Manchester City tumbang dengan skor yang memalukan, 0-3.
Anfield menjadi neraka bagi Manchester City asuhan Guardiola. Ya, The Citizens belum pernah meraih kemenangan di stadion tersebut. Pun sejak kekalahan pertamanya, Sergio Aguero dkk hanya cakap meraih satu hasil imbang saja.
Pengalaman buruk itu ternyata tidak membuat Guardiola karam dalam rasa takut, malahan sebaliknya jadi merasa terkagum. Satu hal yang dilihat olehnya merupakan atmosfer stadion yang membuat tim lawan jadi merasa kecil di hadapan Liverpool.
“Aku yakin para pemain tahu bahwa Anfield merupakan Anfield. Semboyan ‘Ini merupakan Anfied’ bukan sekedar upaya pemasaran belaka,” ujar Guardiola terhadap Ara.
“Ada sesuatu yang takkan pernah anda dapatkan dalam stadion mana malahan di dunia. Mereka mencetak gol dan dalam lima menit ke depan, anda merasa seperti sudah kebobolan empat gol lainnya. Anda merasa kecil dan pemain rival seperti sudah habis,” lanjutnya.
Markas Juventus Juga Membahayakan
Pada musim 2018-2019, Barcelona merupakan saksi alangkah bahayanya Anfield untuk tamunya. Skuat asuhan Ernesto Valverde itu datang dengan modal kemenangan 3-0 pada leg pertama semifinal Liga Champions dan hanya perlu hasil imbang untuk melaju ke final.
Sayangnya, jangankan hasil imbang, mereka justru dihancurkan dengan kebobolan empat gol tanpa cakap membalas. Kesudahannya, Barcelona malahan wajib tertunduk lesu dan terpukul oleh ‘comeback’ kedua kalinya berturut-ikut.
“Kami semua sudah melewati apa yang terjadi terhadap Barca. Mereka menertawai saya saat kami keok 0-3 dalam 15-20 menit pertama di perempat final,” tambah Guardiola, yang memulai karir kepelatihannya di Barcelona tahun 2008 lalu.
Ada satu stadion yang diyakini akan sama menakutkannya dengan Anfield pada musim depan. Itu merupakan Allianz Stadium, markas milik Juventus yang baru-baru ini mengumumkan nama Maurizio Sarri sebagai pelatihnya.
“Tahun depan merupakan milik Torino [Juventus] dengan [Maurizio] Sarri dan Cristiano Ronaldo,” tandasnya.